BABI
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar
di sekolah menjadi pola umum kehidupan warga masyarakat di Indonesia. Dewasa
ini keinginan hidup lebih baik alat hidup, sejak usia enam tahun siswa telah
memperoleh kesempatan belajar di sekolah. Dengan belajar membaca, menulis, dan matematika.memasyaratkan
“cita-cita untuk hidup lebih baik” akan mempunyai pengaruh pada generasi muda.
Namun pengaruh tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut oleh guru dan pendidik.
Sejalan
dengan keinginan belajar tersebut di sekolah, yang dikaitkan dengan salah satu
tujuan penciptaan karya sastra bahwa adanya kegiatan belajar sastra atau penciptaan
sastra adalah untuk dinikmati pembaca dan untuk menikmati dengan kedalaman
batin , diperlukan langkah pemahaman. Pemahaman yang tepat, hanya akan dapat
dilakukan apabila pembelajar sastra atau pembaca mencelupkan diri ke dalam
karya sastra. Dalam hal ini diperlukan keterlibatan emosional, intelekual, dan pengalaman
jiwa. Rasa sastra yang melekat pada diri pembaca, pada akhirnya juga akan memainkan
peranan penting dalam pemahaman karya sastra.
Membaca
ataupun mengapresiasi karya sastra, sesungguhnyakan rasa tak sekedar mencari
informasi, pemahaman rasional tentang fakta dan ide, melainkan menuntut
pemahaman mendalam yang melibatkan sikap “rasa . Apresiasi akan berhasil
manakala dapat menangkap “pengaruh suci” karya sastra. Oleh karena, karya sastra
adalah gambaran tentang manusia, tentu diharapkan akan memperluas citra
kemanusiaan pembaca.
Melalui
apresiasi yang berhasil, akan dapat mengembangkan daya sentivitas seseorang,
menghilangkan ketegangan-ketegangan emosional menjadi obat duka lara, dan
sekaligus menjadi penyeimbang emosi Pengajaran sastra akan menuntun subjek
didik agar memiliki rasa peka terhadap karya sastra dan tertarik untuk membacanya..
membaca adalah jendela pengajaran yang penuh dengan “kunci-kunci” special.
Dengan membaca sastra yang baik, subjek didik akan memperoleh pengalaman yang
menakjubkan, pengalaman kemanusiaan, dan kemungkinan-kemungkinan lahirnya
gagasan baru. Pendek kata,melalui membaca (pendalaman, penyelaman dan
pengintegrasian) akan lahir perasaan tanggap, mudah berkomunikasi, lancar berimanjinasi,
dan meningkatkan daya kreativitas.
Melalui
pembacaan sastra secara apresiasif , subjek didik akan menerima, memahami,
menghayati,merespon dan mereaksi karya sastra. Pengajaran sastra yang baik akan
melibatkan banyak hal di dalamnya, seperti sumber, media dan bentuk penyajian
sastra sehingga pengajaran sastra yang diinginkan akan mendapatkan hasil yang
memuaskan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah sebagai
berikut : Bagaimanakah bentuk dan manfaat media dalam pembelajaran pengajaran
sastra?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran
1.
Sumber Belajar
Menurut
Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber
belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik
secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar
mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran.
Menurut
hamalik dalam herigunawan, bahwa sumber belajar bisa diartikan semua sumber
yang dapat dipakai oleh peserta didik, baik secara individual atau kelompok
untuk memudahkan proses terjadinya belajar. Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat
membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.Bentuknya tidak
terbatas baik dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi
dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Dengan
demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah
laku.
Sumber
belajar dapat dikalifikasikan menjadi beberapa pengertian diantaranya sebagai
beriut:
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana
saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka
tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber
belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan
terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan
lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian
tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan
dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi,
polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks
tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca
secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain
sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya
peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat
menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Sumber
belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber
belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka tempat atau lingkungan
alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang
atau buku yang tidak ada artinya apa-apa
2.
Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harifah berarti “tengah,
perantara atau pengantar” . dalam bahasa sarab , media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa manpu
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.dalam pengertian ini, guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah maupun media. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat
grafis, fhotografis, Atau elektronis untuk menangkap, memperoleh dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai
alat yang bisa merangsang siswa untuk supaya terjadi proses belajar. Sanjaya
(2008) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat
mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan.
Namun
demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tapi juga hal-hal lain
yang memungkinkan siswa memeroleh pengetahuan. Media bukan hanya berupa TV,
radio, computer, tapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar, atau
kegiatan seperti diskusi, seminar simulasi, dan sebagainya. Dengan demikian
media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk
mengajar dan yang digunakan adalah baru sebatas alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya
alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Menurut
Hamidjojo dalamm Azhar Arsyad memberi batasan media sebagai semua bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar
ide,gagasan,atau pendapat. Sehingga ide,
gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerma yang dituju.
B. Fungsi
dan Manfaat Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1.
Media Pembelajaran
Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pengetahuan akan semakin abstrak jika
hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal tersebut akan memungkikan
terjadinya verbalisme, yakni siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa
mengetahui dan mengerti makna yang dimiliki kata tersebut. Selain itu,
penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal, akan menurunkan gairah
siswa dalam menangkap pesan pada saat proses pembelajaran. Padahal untuk
memahami sesuatu idealnya memerlukan pengalaman langsung yang melibatkan fisik
maupun psikis siswaPada kenyataannya, memberikan pengalaman langsung pada siswa
bukanlah sesuatu yang mudah, karena tidak semua pengalaman dapat langsung
dipelajari oleh siswa. Misalnya jika ingin menerangkan kondisi di permukaan
bulan, maka tidak mungkin pengalaman tersebut didapat langsung oleh siswa. Oleh
karenanya di sini media pembelajaran berperan sangat penting dalam suatu
kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menggunakan TV, film, atau gambar dalam
memberikan informasi pada siswa. Dengan media pembelajaran hal yang bersifat
abstrak bisa menjadi lebih konkret. Secara umum media memiliki beberapa fungsi,
diantaranya:
a. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari
faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan
buku, kesempatan berwisata, dan sebagainya. Hal tersebut bisa diatasi dengan
media pembelajaran. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang
dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke siswa.
b. Dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang
tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa tentang
suatu obyek, yang disebabkan, karena:
·
obyek terlalu
besar
·
obyek terlalu
kecil
·
obyek yang
bergerak terlalu lambat
·
obyek yang
bergerak terlalu cepat
·
obyek yang
terlalu kompleks
·
obyek yang
bunyinya terlalu halus
c. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa
dengan lingkungannya.
d. Menghasilkan keseragaman pengamatan
e. Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.
f. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar.
h. Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang
konkritsampai dengan abstrak
Manfaat
media pembelajaran menurut Sujana dan Riafai mengemukakan bahwa:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbukhan motivasi belajar
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuntutan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar pada
setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.
2.
Sumber Belajar
Sumber
belajar juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran.Jika media
pembelajaran hanya media untuk menyampaikan pesan, tetapi sumber belajar tidak
hanya memiliki fungsi tersebut. Sumber belajar juga memiliki strategi, metode,
dan tekniknya. Rusman menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan sumber belajar
dalam memecahkan permasalahan pembelajaran terdapat beberapa pertanyaan yang
dapat dijadikan pedoman, yakni: apa masalah pembelajaran yang dihadapi?
bagaimana sumber belajar dapat membantunya?bagaimana sumber belajar itu dapat
dimanfaatkan oleh siswa dan guru? berapa lama dipakai? apa alat/sarana yang
diperlukan dalam penggunaannya? bagaimana dapat ditentukan mutunya?apakah
sumber belajar dapat diganti?dan bagaimana cara memerolehnya?
a.
Fungsi Sumber Belajar :
·
Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalanmempercepat laju belajar dan membantu
guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam
menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan
gairah
·
Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:mengurangi
kontrol guru yang kaku dan tradisional; danmemberikan kesempatan bagi siswa
untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya
·
Memberikan dasar
yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan caraperancangan program
pembelajaran yang lebih sistematis danpengembangan bahan pengajaran yang
dilandasi oleh penelitian.
·
Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalanmeningkatkan kemampuan sumber belajar,
penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
·
Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit, memberikan
pengetahuan yang sifatnya langsung.
·
Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu
menembus batas geografis.Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang
alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian
hasil pembelajaran siswa.[8]
b.
Manfaat Sumber Belajar
Sumber belajar
merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran,
Sumber belajar dapat
memberikan pengalaman belajar yang kongkritdan langsung kepada peserta didik.
·
Sumber belajar
dapat mengatasi segala keterbatasan waktu,ruang dan keadaan.
·
Sumber belajar
dapat memberikan informasidengan jelas, teliti, terbaru.
·
Sumber belajar
dapat membantu memecahkan masalah pendidikan.
·
Sumber belajar
dapat memberikan motivasi yang positif.
·
Sumber belajar
dapat memberikan yang positif, bersikap, dan berkembang lebih lanjut.
c.
Ciri-ciri Sumber Belajar
Secara
garis besar sumber belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam
proses belajar mengajar,sehingga tujuan instruksional dapat terapai dengan
maksimal
b) Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai
instruksional edukatif yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna
terhadap tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada
c) Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka
sumber belajar yang dimanfaatkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tidak
terorganisasi dan sistematis baik dalam bentuk maupun isi
·
Hanya
dipergunakan menurut keadaandan tujuan tertentu
A.
Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam
pemilihan dan menggunakan media pembelajran, hendaknya guru memberikan sejumlah
prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1. Menentukan jenis media dengan tepat, artinya
sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan
dan materi pembelajaran.
2. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek yang tepat,
artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat
kematengan dan kemampuan siswa
3. Menyajikan media yang tepat, artinya teknik dan
metode penggunaan media dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan
tujuan, bahan atau materi, metode, waktu dan sarana
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu
tempat dan situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana media
digunakan.
D. Kriteria
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1.
Kriteria Sumber Belajar
Sudrajat
lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan sumber belajar, yaitu:
1) Ekonomis, sumber belajar yang digunakan tidak harus
terpatok pada harga yang mahal.
2) Praktis, sumber belajar yang dipilih tidak
memerlukan pengelolaan yangrumit, sulit dan langka.
3) Mudah, sumber belajar harus dekat dan tersedia di
sekitar lingkungan kita.
4) Fleksibel, artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan
untuk berbagai tujuan instruksional
5) Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat
mendukung proses pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan
minatbelajar siswa.
2.
Kriteria Media Pembelajaran
Secara
umum kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan mediapembelajaran
sebagai berikut:
1) Tujuan
Apakah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tujuan tersebut masuk kedalam kawasan
kognitif, afektif, psikomotorik, atau kombinasinya
2) Sasaran Didik
Siapakah sasaran didik
yang menggunakan media, bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya,
bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana
motivasinya dan minat belajarnya. Apabila mengabaikan kriteria ini maka media
yang kita pilih tentu tidak akan banyak gunanya, karena pada akhirnya sasaran
inilah yang akan mengambil manfaat dari media yang digunaka. Oleh karena itu
media harus benar-benar sesuai dengan kondisi peserta didik.
3) Karakteristik Media yang Bersangkutan
Bagaimana karakteristik
media tersebut,apa kelebiahan dan kelemahanya, sesuaikah media yang kita
gunakan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. kita tidak akan dapat
memilih media yang baik, jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik
masing-masing media
4) Waktu
Berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta
berapa lama waktu yang tersedia. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam
proses pembelajaran
5) Biaya
Penggunaan media pada
dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi yang harus dipertimbangkan
6) Ketersediaan
Dalam memperoleh media
juga menjadi salah satu pertimbangan, apakah media yang dibutuhkan tersedia
disekitar kita mis: disekolah, atau pasar
7) Konteks Penggunaan
Dalam kondisi dan
strategi bagaimana media tersebuat akan digunakan mis : dalam belaja secara
individual, kelompok kecil dan kelompok besar
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
proses pemebelajaran kita sebagai pengajar ataupun peserta didik membutuhkan
sumber belajar yang baik,karena sumber belajar merupakan suatu unsur yang
memiliki peranan penting dalam menentuka proses pembelajaran, agar pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisen dalam pencapaian tujuan. Selain itu manfaat
darri sumber belajarpun dapat memberikan pengalaman beljar yang kongkrit dan
langsung kepada peserta didik dan dapat mengatasi segala keterbatasan waktu,
ruang dan keadaan. Sehingga sumber belajar menentukan keberhasilan proses
pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran.
Selain
dari sumber belajar, dalam proses pembelajaran juga dibutuhkan media
pembelajaran karena media merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran. Media
merupakan perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Media
pembelajaran memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran, diantaranya,
membantu untuk mempercepat proses pemahaman dalam proses pembelajaran,
memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas.
Sehingga
antara sumber belajar dan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses
pemebelajaran, dan selain itu pembelajaranpun akan lebih afektif .
DAFTAR PUSTAKA
Hery Gunawan, Kurukulum dan
Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam,(Bandung:Alfabeta,2012),hlm.189
http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/asleares.htm
January 28, 1999.
sumber-belajar/
jam 00:00 tgl 26 mei 2014.
Arsyad, Azhar. Media
Pemelajaran,PT Rajagrafindo Persada:Jakarta,2011.hal 3
http://www.slideshare.net/09011988/media-dan-sumber-belajar
23:51,26 mei 2014
Azhar Arsyad, Media
Pembelajaran,(Jakarta:Rajawali Pes,2011),hal 3-4
http://www.slideshare.net/09011988/media-dan-sumber-belajar
23:51,26 mei2014
Ibid,hlm.110-111
Etin Solihatin dan
Raharjo,Cooperatif Learning Analisis Pembelajaran Ips,(Jakarta:PT
Bumi
Aksar,2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar